Dalam beberapa musim terakhir, Liverpool kerap berada dalam perbincangan sebagai salah satu klub yang dapat meraih kemenangan puncak di Liga Premier Inggris. Namun, untuk musim 2025/2026, ada beberapa keraguan yang muncul terkait potensi mereka untuk memenangkan gelar juara. Pengamat sepak bola kenamaan Chris Waddle mengemukakan pandangannya, menyebutkan dua alasan utama mengapa Liverpool mungkin harus menahan ambisinya untuk menjuarai liga musim ini.

Tantangan Staf Pelatih

Salah satu faktor yang disebut Chris Waddle adalah tantangan dalam jajaran staf pelatih Liverpool. Jurgen Klopp, sebagai juru taktik utama, memang tidak diragukan lagi membawa banyak kesuksesan bagi klub. Namun, pepatah lama bahwa kesuksesan adalah kombinasi dari banyak elemen tampaknya berlaku. Liverpool, di bawah kepelatihan Klopp, mungkin membutuhkan penyegaran dalam hal strategi dan pendekatan terhadap lawan-lawan yang semakin cerdas dalam membaca permainan mereka. Ini menuntut adaptasi dan inovasi yang mungkin lebih sulit terwujud bila tim kepelatihan tidak mendapatkan pembaruan konsep taktik yang diperlukan.

Kehadiran Florian Wirtz

Alasan kedua yang disoroti adalah masuknya Florian Wirtz dalam daftar klub besar yang sedang naik daun. Wirtz yang dikenal sebagai talenta muda dengan kemampuan luar biasa dapat menjadi ancaman serius bagi peluang Liverpool dalam meraih gelar juara. Klub-klub pesaing seperti Manchester City dan Chelsea yang mungkin lebih agresif dalam mengembangkan barisan pemain mudanya, termasuk bakat seperti Wirtz, bisa membuat Liverpool kerepotan jika tidak juga memperkuat posisi mereka dengan rekrutan-rekrutan sepadan.

Daya Saing Liga yang Ketat

Faktor lain yang memperparah tantangan bagi Liverpool adalah peningkatan daya saing di Liga Premier Inggris sendiri. Liga ini terkenal akan kedalamannya, di mana setiap tim dapat saling mengalahkan. Musim 2025/2026 diprediksi akan semakin kompetitif dengan banyak tim tengah hingga bawah yang melakukan investasi besar untuk mendongkrak performa mereka. Liverpool harus lebih waspada dan konsisten, terutama dalam pertandingan yang tampak “mudah”, agar tidak kehilangan poin penting di jalur menuju juara.

Kebugaran dan Konsistensi Pemain

Dalam kompetisi yang panjang dan melelahkan, kebugaran dan konsistensi pemain ikut menentukan. Liverpool yang pernah mengalami masalah cedera di musim-musim lalu harus memastikan tim pelapis dan utama mereka bebas dari masalah ini. Pemain kunci seperti Mohamed Salah, Virgil van Dijk, dan Alisson Becker harus dalam kondisi prima sepanjang musim agar performa tim tidak terpuruk di saat-saat krusial. Liverpool perlu melakukan manajemen rotasi pemain secara cermat agar bisa tetap kompetitif hingga akhir musim tanpa mengorbankan kualitas di lapangan.

Pekerjaan Rumah di Bursa Transfer

Bursa transfer menjadi elemen penting yang tidak boleh diabaikan. Liverpool, yang dikenal dengan pendekatan bijak dalam bursa transfer, harus lebih strategis musim ini. Kehilangan talenta muda seperti Wirtz mengingatkan Liverpool akan perlunya investasi pada pemain-pemain yang bisa berkontribusi langsung ketimbang sekadar memperkuat bangku cadangan. Keberhasilan di bursa transfer bisa menjadi pembeda antara sukses atau gagalnya musim mereka, mengingat tekanan ketat dari para tim pesaing.

Dengan semua pertimbangan tersebut, Liverpool memang memiliki banyak pekerjaan rumah jika ingin kembali ke puncak klasemen Liga Premier Inggris. Ekspektasi tinggi dari fans dan sejarah sukses mereka adalah motivasi sekaligus tantangan yang harus mereka hadapi. Meski tidak dianggap favorit juara oleh beberapa pengamat, kemampuan Liverpool untuk bangkit dalam situasi sulit sudah berulang kali terbukti. Kesempatan tetap terbuka, namun usaha maksimal adalah kunci mutlak bagi mereka.

Kesimpulan

Jalan Liverpool menuju kejayaan di musim 2025/2026 mungkin tidak semudah yang diharapkan, namun bukan berarti tidak mungkin. Ada banyak tantangan di depan: dari segi taktik dan susunan staf pelatih, munculnya pesaing baru seperti Florian Wirtz, hingga dinamika liga yang terus berkembang. Liverpool harus memanfaatkan pengalaman dan kapasitasnya dalam mengatasi rintangan-rintangan ini. Ujian terbesar mereka adalah bagaimana memadukan inovasi dengan tradisi kemenangan yang telah menjadi bagian dari identitas klub ini. Jika mereka berhasil, maka gelar juara tidak sekedar angan-angan belaka.